Bank Banten Catat Kenaikan Pendapatan 22% atau Rp14,97 Miliar per Mei 2023

Bantentoday – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (“Bank Banten/BEKS”) mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp14,97 miliar atau 22% (MoM) per Mei 2023 dibandingkan posisi Mei 2022, kenaikan ini didukung dari penurunan biaya bunga sebesar 17% (MoM).
Perseroan juga mencatat penurunan biaya operasional lainnya sebesar 32% menjadi Rp25,25 miliar per Mei 2023 (MoM) dibandingkan posisi Mei 2022 sebesar Rp37,36 miliar sepanjang 2023. Biaya Umum dan Tenaga Kerja juga mengalami penurunan 42% dan 10%.
“Sehingga posisi Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) menyusut hingga 28% (MoM) menjadi sebesar 94% per Mei 2023 dari posisi Mei tahun lalu sebesar 122%,” tulis perseroan, Kamis (22/6).
Sementara, dari sisi penyaluran kredit per Maret (Q1) 2023 perseroan mencapai Rp3,70 triliun, naik sebesar Rp166 miliar atau setara 4,70% (YoY) dari posisi Maret (Q1) 2022 senilai Rp3,53 triliun.
Pertumbuhan kredit yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian juga terjaga kualitasnya, ditandai dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) Net menjadi 1,5% per Maret (Q1) 2023 dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,2% seiring dengan penurunan NPL Gross di periode yang sama.
Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi dilakukan oleh Perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Harapannya, Bank Banten bisa menjadi katalisator kebangkitan ekonomi di Provinsi Banten.
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai langkah strategis melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu Penguatan Permodalan, Peningkatan Bisnis, Perbaikan Tata Kelola dan Transformasi Human Capital Jawara.
“Untuk meningkatkan performa bisnis secara berkelanjutkan, kami berfokus melakukan penguatan dari sisi kredit, operasional dan efisiensi biaya. Selain itu, kami juga terus meningkatkan daya saing baik dari sisi produk dan layanan berbasis teknologi serta pengembangan Human Capital,” tutur Busthami.