Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Akan Bangun Pabrik di Cikarang, PepsiCo Indonesia Kucurkan Rp3,04 Triliun

Akan Bangun Pabrik di Cikarang, PepsiCo Indonesia Kucurkan Rp3,04 Triliun

Bantentoday – PT PepsiCo Indonesia Food and Beverages (PepsiCo Indonesia) akan mengucurkan anggaran sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp3,04 triliun untuk membangun pabrik makanan ringan pertamanya di Cikarang, Jawa Barat.

“Indonesia adalah salah satu pasar terbesar dan terpesat di dunia. Sebanyak 48 persen dari populasi pasar Asia ada di sini, jadi kami tidak bisa melewatkan peluang ini,” kata CEO Asia Business Unit PepsiCo Parinya Kitjatanapan (Eric), Rabu (30/8).

Jelas Eric, alasan lainnya perusahaan asal AS itu membangun pabrik di Indonesia adalah iklim investasi baik yang berhasil diciptakan pemerintah Indonesia sehingga akhirnya PepsiCo kembali ke Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi langkah PepsiCo untuk membangun fasilitas manufakturnya di Tanah Air.

Dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, kelas menengah yang tumbuh pesat dan masuk dalam jajaran 15 ekonomi terbesar dunia, Bahlil menyebut langkah PepsiCo masuk ke Indonesia sangat tepat.

“Karena itu menurut saya alangkah ruginya kemudian kalau teman-teman yang melakukan proses industri, tidak membangun manufakturnya di Indonesia,” imbuhnya.

Pabrik PepsiCo yang akan dibangun di atas lahan seluas 6 hektare di Cikarang rencananya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Proses produksi diharapkan sudah bisa dimulai pada awal 2025 mendatang. Kendati demikian, pihak PepsiCo masih enggan menyebut merek-merek makanan ringan yang akan diproduksi.

CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin menyebut pabrik tersebut akan fokus untuk memproduksi makanan ringan untuk memenuhi pasar domestik. Meski fokus di pasar domestik, PepsiCo juga menargetkan bisa mengekspor produksi pabrik Cikarang ke negara-negara yang memiliki preferensi halal.

“Ini baru awalan, kami baru pertama kali investasi langsung di Indonesia, ke depan akan ada produk lainnya,” katanya.

Dalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.

Perusahaan juga akan menerapkan 100 persen pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi, guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.

Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk mendukung upaya hilirisasi industri dengan menyerap tenaga lokal, memanfaatkan bahan baku lokal hingga memberdayakan petani untuk praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

TAGS