Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Airin sebut Provinsi Banten berpotensi mendapatkan ‘economic spillover’ dari IKN

Airin sebut Provinsi Banten berpotensi mendapatkan ‘economic spillover’ dari IKN

Bantentoday – Provinsi Banten berpotensi memperoleh economic spillover, efek pertumbuhan ekonomi dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Demikian dikatakan bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Jumat (14/6).

“Apalagi Banten berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan terdapat wilayah Tangerang Raya yang menjadi daerah aglomerasi sehingga terjadi perekonomian yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujar Airin.

Airin bilang, Provinsi Banten memiliki dan berpotensi besar untuk maju melalui dampak ekonomi (economic spillover) dari Daerah Khusus Jakarta. Sekarang sudah terbit Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ. Termasuk di dalamnya aglomerasi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

“Provinsi Banten memiliki beragam potensi yang harus dimaksimalkan. Hal itu dilihat dari letak strategis yang menjadi gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran,” ucap Airin.

Kemudian kekayaan sumber daya alam seperti kehutanan, kelautan, dan destinasi wisata alam. Banten berbatasan langsung dengan DKJ yang potensial untuk pengembangan kawasan industri.

Airin juga menyebut Banten memiliki 15 destinasi dan 8 diving spot yang menjadi wisata pesisir unggulan. Bahkan, nilai ekonomi karbon dari mangrove sekitar Rp8,8 miliar rupiah dan nilai ekonomi karbon dari terumbu karang Rp376 miliar per tahun. “Terkait tiga isu utama yang harus diselesaikan di Provinsi Banten. Antara lain, penurunan angka pengangguran, pemerataan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Soal pengangguran, diperlukan penambahan balai latihan kerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” paparnya.

Selain itu, diperlukan optimalisasi sistem magang berbasis penempatan kerja. “Mendorong para pemuda Banten mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pengembangan sekolah vokasi berbasis siap kerja dan siap usaha,” ujarnya.

Ia juga memiliki program dalam menjawab isu pemerataan. Airin menawarkan program Pijar Banten (Pemerataan Infrastruktur dan Wajah Baru Banten). “Peningkatan mantap jalan dan Pembangunan jalan poros desa terutama di wilayah selatan,” katanya.

Terkait isu kemiskinan, Airin ingin meningkatkan capaian jaminan kesehatan nasional yang merata untuk masyarakat. Dirinya juga mendorong beasiswa pendidikan gratis bagi siswa yang bersekolah di sekolah negeri ataupun swasta serta yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Untuk memberikan daya ungkit Ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan, Airin berencana akan mengembangkan destinasi wisata bahari dan desa wisata di Banten selatan dan barat. “Saat Ibukota berpindah ke Kalimantan. Saya meyakini, ketika kita bekerja bersama-sama berkolaborasi, ada hal yang mungkin akan meningkatkan daya saing ekonomi yang tentunya bagi pemerintah, dan juga masyarakat di Banten,” tuturnya.

TAGS