Airin sebut Provinsi Banten berpotensi mendapatkan ‘economic spillover’ dari IKN
Bantentoday – Provinsi Banten berpotensi memperoleh economic spillover, efek pertumbuhan ekonomi dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Demikian dikatakan bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Jumat (14/6).
“Apalagi Banten berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan terdapat wilayah Tangerang Raya yang menjadi daerah aglomerasi sehingga terjadi perekonomian yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujar Airin.
Airin bilang, Provinsi Banten memiliki dan berpotensi besar untuk maju melalui dampak ekonomi (economic spillover) dari Daerah Khusus Jakarta. Sekarang sudah terbit Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ. Termasuk di dalamnya aglomerasi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
“Provinsi Banten memiliki beragam potensi yang harus dimaksimalkan. Hal itu dilihat dari letak strategis yang menjadi gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran,” ucap Airin.
Kemudian kekayaan sumber daya alam seperti kehutanan, kelautan, dan destinasi wisata alam. Banten berbatasan langsung dengan DKJ yang potensial untuk pengembangan kawasan industri.
Airin juga menyebut Banten memiliki 15 destinasi dan 8 diving spot yang menjadi wisata pesisir unggulan. Bahkan, nilai ekonomi karbon dari mangrove sekitar Rp8,8 miliar rupiah dan nilai ekonomi karbon dari terumbu karang Rp376 miliar per tahun. “Terkait tiga isu utama yang harus diselesaikan di Provinsi Banten. Antara lain, penurunan angka pengangguran, pemerataan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Soal pengangguran, diperlukan penambahan balai latihan kerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” paparnya.
Selain itu, diperlukan optimalisasi sistem magang berbasis penempatan kerja. “Mendorong para pemuda Banten mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pengembangan sekolah vokasi berbasis siap kerja dan siap usaha,” ujarnya.
Ia juga memiliki program dalam menjawab isu pemerataan. Airin menawarkan program Pijar Banten (Pemerataan Infrastruktur dan Wajah Baru Banten). “Peningkatan mantap jalan dan Pembangunan jalan poros desa terutama di wilayah selatan,” katanya.
Terkait isu kemiskinan, Airin ingin meningkatkan capaian jaminan kesehatan nasional yang merata untuk masyarakat. Dirinya juga mendorong beasiswa pendidikan gratis bagi siswa yang bersekolah di sekolah negeri ataupun swasta serta yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Untuk memberikan daya ungkit Ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan, Airin berencana akan mengembangkan destinasi wisata bahari dan desa wisata di Banten selatan dan barat. “Saat Ibukota berpindah ke Kalimantan. Saya meyakini, ketika kita bekerja bersama-sama berkolaborasi, ada hal yang mungkin akan meningkatkan daya saing ekonomi yang tentunya bagi pemerintah, dan juga masyarakat di Banten,” tuturnya.