Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Provinsi Banten

Bantentoday – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II menginformasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Provinsi Banten dalam sepekan kedepan sehubungan dengan dinamika atmosfer yang saat ini aktif di wilayah Banten, serta keberadaan Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia Barat Sumatra.
Sejumlah faktor meteorologis terpantau berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Banten, diantaranya adalah Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia Barat Sumatra yang berpeluang menjadi Siklon Tropis dalam kategori 24-72 jam ke depan, hal ini memicu terjadinya peningkatan hujan di wilayah Provinsi Banten.
Fenomena Dipole Mode negatif, yang menyebabkan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat, termasuk Provinsi Banten. Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Low Frequency, Kelvin, dan Rossby yang bersifat persisten turut memperkuat potensi pembentukan awan hujan.
Keberadaan daerah konvergensi atau perlambatan angin yang memanjang di wilayah Banten juga menjadi pemicu utama pertumbuhan awan hujan. Secara lokal, kondisi atmosfer yang lembap dan labil semakin mendukung terbentuknya awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas lebat
Berdasarkan kondisi atmosfer tersebut, potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang diprakirakan terjadi pada periode berikut 12-18 Desember 2025 berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Barat, Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian Barat dan Selatan.
Sementara potensi angin kencang hingga mencapai 45km/jam berpotensi pada periode 14-18 Desember 2025 berpeluang terjadi di wilayah Kab. Pandeglang bagian Barat, Kab. Serang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kab. Lebak bagian Utara, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Disarankan untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan disertai petir, menjauhi pohon, papan reklame, dan bangunan yang berisiko roboh saat angin kencang, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
