Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menelisik Bisnis Mortar Instan di Indonesia 

Menelisik Bisnis Mortar Instan di Indonesia 

Bantentoday – Industri mortar instan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mortar instan, atau mortar siap pakai, saat ini menjadi bahan konstruksi yang digunakan secara luas dalam proyek-proyek pembangunan, baik skala kecil maupun besar. Keunggulannya dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, membuat mortar instan semakin diminati oleh pasar.

“Sebenarnya industri mortar instan telah lama hadir di Indonesia, kala itu banyak pihak yang memproduksi mortar instan dengan skala home industry, namun sayang nya produk yang mereka hasilkan belum menggunakan teknologi modern,” kata David AL, Penggagas Industri Mortar Instan, Kamis (7/9).  

Katanya, penggunaan teknologi modern untuk membuat mortar instan baru muncul pada tahun 1996. “Saat masuk ke bisnis ini di tahun 1996 saya melihat dari negara tetangga yaitu ke Thailand, bahwa ternyata Thailand mempunyai teknologi untuk membuat mortar instan secara modern. Padahal Thailand saat itu hanya ada 120 juta jiwa, Indonesia sudah 200 juta jiwa, dari situ kemudian saya melihat kenapa kita tidak menciptakan produk mortar instan dengan teknologi modern,” kata David.  

Usai menciptakan produk mortar instan, kendala kemudian muncul, David harus menerima kenyataan ternyata market pengguna mortar instan di Indonesia belumlah terbentuk, masyarakat sudah terbiasa untuk menggunakan mortar konvensional. 

Di sinilah ketangguhan David sebagai seorang visioner sekaligus pebisnis diuji, dirinya harus membentuk sendiri market untuk mortar instan di Indonesia. Al hasil, proses edukasi pun segera ia lakukan, sayangnya proses ini tidaklah mudah, pasar masih sulit untuk menerima mortar instan karena mereka sudah terbiasa menggunakan mortar konvensional puluhan tahun lamanya. Bahkan, saking sepinya permintaan, David hampir menutup perusahaan yang ia kelola sewaktu krisis global tahun 1997 sampai dengan 2002.

Namun, karena keuletan dan passion yang tinggi terhadap bisnis, David pelan-pelan bisa menjual mortar instan kepada beberapa pihak, terutama pengembang properti atau kontraktor untuk pembangunan high rise building.  

“Pelan-pelan saya berhasil memperkenalkan produk mortar instan secara direct selling untuk pembangunan high rise building. Sehingga jika kita lihat 30 tahun belakangan ini high rise building atau mall-mall besar sudah tidak menggunakan semen pasir lagi, melainkan mortar instan,” kata David.   

Keunggulan Mortar Instan Dibandingkan Konvensional 

Menurut David, mortar instan memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan mortar konvensional. Ia menilai, penggunaan mortar konvensional akan membuat dinding lebih cepat retak dan keramik terangkat. Hal ini dikarenakan, pada saat proses pembuatannya menggunakan bahan material dengan kualitas yang masih dipertanyakan, serta takaran yang tidak konsisten. 

Berbeda dengan mortar instan, pada saat pembuatannya menggunakan bahan material pilihan yang berkualitas seperti pasir, semen, filler dan bahan aditif yang tercampur secara homogen dan konsisten. Hasilnya akan tercipta mortar dengan kualitas yang baik dan mudah untuk digunakan. 

Tantangan Besar Industri Mortar Instan 

David mengatakan, saat ini sudah banyak perusahaan produsen semen yang mulai membuat mortar instan. Hal tersebut tentunya menjadi langkah yang positif terhadap industri ini, namun ia juga berpesan agar setiap produsen mortar instan harus berperan aktif untuk mengedukasi pasar terutama mengenai keunggulan produk hingga cara menggunakannya. 

“Tantangan paling besarnya adalah bagaimana kita mengedukasi market dalam hal bagaimana produk ini digunakan secara benar. Seperti bagaimana cara memasukan jumlah air, mixing, hingga cara pengaplikasiannya, nah itu tantangan paling besar untuk kedepannya,” kata David. 

TAGS